2.8.10

Slash Tidak Nyaman Konser Di Thailand

MESKI dinobatkan sebagai Best Electric Guitar 2009 versi Time Magazine, Slash alias Saul Hudson, mantan gitaris grup Guns N' Roses yang sekarang menjadi lead guitarist  Velvet Revolver, tidak menunjukkan sikap sombong. Ketika ditemui di Hotel Shangri-La, Surabaya, kemarin siang (31/7), beberapa jam sebelum tampil di Jatim Expo, Slash meladeni berbagai pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan ramah.

Salah satunya terkait dengan kesediaan dia datang ke Indonesia, terutama Surabaya yang menjadi kota pertama untuk konser Surya 12 Premium Slash feat Myles Kennedy World Tour Concert 2010 sebelum Jakarta. "Waktu mereka bilang Surabaya, yang saya pikir, itu kota baru. Saya selalu bersemangat saat tampil di kota yang benar-benar baru bagi saya," katanya. Slash terbang ke Surabaya lewat Bali setelah mengawali rangkaian tur Asia di Hongkong (29/7).

Sebenarnya, Surabaya tidak masuk dalam jadwal. Sedianya, tadi malam Slash dikontrak tampil di Thailand. Tapi, dia membatalkannya. Agenda kosong itu lalu diisi dengan aksi di Surabaya. "Di sana (Thailand, Red) banyak masalah politik. Terlalu ribut. Jadi, saya batalkan. Kalau Indonesia, saya tidak mendengar sesuatu yang membuat saya tidak nyaman bermain di sini," ungkap pria yang baru meluncurkan album solo perdananya April lalu itu.

Hasan Abdul Gani, president director Mahaka Entertainment selaku promotor konser Slash, mengatakan, sejak datang Jumat malam (30/7) hingga detik-detik menjelang tampil, penerima penghargaan Hollywood Walk of Fame pada 2007 tersebut tidak melontarkan permintaan khusus. "Orangnya benar-benar low profile, nggak rewel," tegas Hasan.

Sikap rendah hati juga ditunjukkan oleh Slash ketika disebut-sebut sebagai gitaris terbaik dunia setelah Jimmy Hendrix. "Ah, nggak. Masih banyak yang lebih bagus. Permainan saya masih payah. Karena itu, saya terus belajar biar jadi lebih baik," kata pria kelahiran 23 Juli 1965 tersebut diplomatis. Dia lantas menyebut nama Eric Clapton dan Eddie Van Halen sebagai gitaris yang lebih layak menjadi legenda musik rock.
silverdome today
international news today in english headlines
friendly match 2018 brazil vs argentina
2018 fifa world cup qualification conmebol
south america world cup qualifying 2018 broadcast
Dalam konser itu, Slash ditemani Myles Kennedy (Alter Bridge) serta beberapa additional player, seperti Bobby Schneck (Weezer, Green Day, Aerosmith), Todd Kerns (Age of Electric, Static in Stereo, Sin City Sinners), dan Brenz Fitz (Alice Cooper dan Vince Neil). Sekitar 19 lagu dimainkan oleh Slash. Selain lagu di album barunya, beberapa tembang dari Guns N' Roses, Slash's Snakepit, dan Velvet Revolver masuk dalam daftar tersebut.

Tiga grup itu pernah dan sedang menjadi bagian dari perjalanan karir Slash. Pria yang selalu tampil dengan topi tinggi dan kacamata hitam tersebut menuai kesuksesan sejak bergabung dengan Guns N' Roses pada 1983. Setelah satu dekade lebih bersama Guns N' Roses, dia keluar dan memulai proyek bersama Slash's Snakepit pada 1995. Grup tersebut bertahan tujuh tahun. Slash lantas membentuk Velvet Revolver hingga sekarang.

Konser Slash di Indonesia, baik di Surabaya maupun Jakarta (3/8), dibuka All Indonesia Rock Star. Itu adalah grup kolaborasi musikus yang sudah lumayan dikenal di Indonesia, seperti Abdee (Slank), Baron (Soulmate), Yoyo (Padi), Thomas (Gigi), Shandy (Pas Band), dan John Paul Ivan. "Senang banget. Kapan lagi tampil bareng ikon musik rock seperti dia," ucap Baron. jawapos.

TODAY DIRECTORY © 2008 today directory.

TOPO